Uwellness – Istilah healing belakangan ini memang sering diperbincangkan. Di kalangan muda-mudi serta media sosial istilah ini sangat populer. Banyak yang sering menggunakan istilah ini untuk menggambarkan perasaannya, ungkapan pergi ke suatu tempat, ataupun sebagai ungkapan penyembuhan.

Jadi, dapat diketahui bahwa istilah healing ini memiliki beberapa makna. Lantas apa arti healing yang sebenarnya?.

Healing adalah kata yang berasal dari bahasa Inggris yang jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia berarti penyembuhan. Penyembuhan yang dalam lingkup besar : dapat dikaitkan dengan penyembuhan jiwa, perasaan, pikiran, serta batin.

Tanda seseorang membutuhkan healing

Tanpa disadari, kebanyakan orang memendam luka batin. Sebab, seringkali seseorang merasa bahwa dirinya baik-baik saja, namun dibalik itu semua terdapat luka batin yang mendalam dan akan berdampak pada perubahan yang tidak diketahuinya.

Terdapat banyak faktor seseorang dapat mengalami kondisi luka batin. Misalnya saja, akibat trauma dengan keadaan masa lalunya, tetapi ia tidak bisa menyampaikan perasaannya, sehingga dipendam terus-menerus.

Hal itulah yang menyebabkan munculnya luka batin. Dari itu, dapat diketahui bahwa seseorang yang memiliki luka batin membutuhkan healing.

self healing

Berikut Beberapa Tanda Anda Membutuhkan Self Healing

1. Menjadi lebih sensitif

Tanda yang pertama adalah menjadi lebih sensitif. Orang yang mengalami luka batin cenderung lebih sensitif dan mudah terbawa perasaan. Misalnya mudah tersinggung, mudah marah, mudah menangis untuk hal-hal sepele.

Hal itu berarti bahwa seseorang dengan kondisi luka batin membuat dirinya tidak dapat menyaring dan memberi perlindungan pada dirinya. Bisa dikatakan kondisi dirinya rapuh.

2. Sulit mempercayai orang lain

Seseorang yang memiliki luka batin sering tidak mau terbuka dan sulit untuk percaya pada orang lain. Hal tersebut dikarenakan ia merasa mampu dan bisa mengatasi semuanya sendiri, tidak membutuhkan orang lain.

Dan biasanya, ia lebih mementingkan dirinya sendiri dan tidak peduli dengan orang-orang disekitarnya.

3. Sulit memberikan maaf

Orang dengan kondisi luka batin sulit memberikan maaf karena ia sendiri sulit memaafkan tentang apa yang telah terjadi di masa lalunya. Ia belum bisa untuk berdamai dengan dirinya sendiri.

Dari situlah masalahnya, ketika ia saja belum bisa memaafkan diri sendiri, mana mungkin mudah untuk memaafkan kesalahan orang lain.

4. Tidak peduli terhadap apapun

Dengan adanya luka batin yang dipendam menimbulkan sikap tidak peduli terhadap apapun. Hal tersebut menjadi bukti bahwa luka batin memberikan dampak buruk bagi diri sendiri.

Dapat diartikan bahwa dirinya telah dikuasai oleh luka batin dan belum bisa untuk melepaskannya.

5. Sering muncul perasaan negatif

Kondisi ketika seseorang mengalami luka batin adalah sering munculnya perasaan negatif. Ia akan merasa pesimis dalam menghadapi kehidupannya.

Di samping itu, sikap mudah putus asa akan ikut menghampirinya, serta ia akan senantiasa cemas dan khawatir apabila terjadi hal-hal buruk yang terjadi dan berulang kembali.

6. Suka balas dendam

Dampak terburuk seseorang dengan luka batin adalah mudah membalaskan dendam kepada orang lain.

Ketika ia diperlakukan tidak baik oleh orang lain, ia pasti akan membalaskannya. Selain itu, ia cenderung memiliki sisi ego yang tinggi dan memaksakan diri untuk diutamakan oleh orang lain.

Bagaimana cara melakukan self healing dan Manfaatnya

Self healing merupakan sebuah proses yang dapat menyembuhkan luka batin seseorang yang berakibat pada gangguan kondisi emosi.

Luka batin dapat terjadi karena beberapa faktor yang mempengaruhi, salah satunya merasa gagal mencapai sesuatu.

Di samping itu, sebenarnya luka batin memiliki jangkauan waktu yang berbeda-beda untuk setiap orang. Tetapi, pada umumnya luka batin berlangsung dalam kurun waktu yang cukup lama.

Meskipun demikian, terdapat beberapa cara untuk menyembuhkan luka batin agar tidak berakibat buruk bagi masa yang akan datang. Cara melakukan self healing, diantaranya adalah:

1. Memberi waktu untuk diri sendiri (Me Time)

Bentuk self healing yang dapat dilakukan adalah dengan memberi ruang dan waktu untuk diri sendiri yang biasa disebut dengan me time.

Dengan melakukan me time, diharapkan mampu untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat untuk diri sendiri.

Me time bisa dilakukan dengan cara menyalurkan hobi yang dianggap menyenangkan, bisa juga dengan pergi ke tempat nyaman yang ingin dikunjungi ataupun liburan.

Dari me time inilah mampu membuat tubuh dan pikiran lebih rileks dan nyaman.

2. Mindfulness

Metode self healing dengan mindfulness adalah mengelola pikiran, perasaan, serta lingkungan sekitar. Dengan metode ini tentu dapat berguna bagi diri, termasuk fisik dan pikiran.

Cara melakukannya pun cukup mudah, dengan menutup mata dan menghirup udara yang segar.

3. Melakukan kegiatan positif

Melakukan kegiatan-kegiatan positif dipercaya dapat membantu self healing. Dimana dengan ikut kegiatan positif, pikiran negatif dapat teralihkan pada kegiatan yang positif.

Terdapat banyak kegiatan positif yang dapat dilakukan, seperti berkebun, berolahraga, mendengarkan musik, menggambar, melukis, ataupun melakukan hobi yang dianggap menyenangkan.

4. Meditasi

Cara self healing untuk meditasi cukup mudah untuk dilakukan. Caranya jika ingin melakukannya di kamar ialah yang pertama mematikan lampu, lalu memilih posisi paling nyaman dan meletakkan kaki di tanah.

Selanjutnya menarik napas sedalam-dalamnya dan mengeluarkan napas secara perlahan-lahan. Metode meditasi dapat berjalan dengan baik apabila diterapkan di tempat yang sunyi, sepi, serta tenang.

5. Memaafkan diri sendiri

Hal yang dapat menimbulkan adanya luka batin seseorang salah satunya adalah belum bisa memaafkan dirinya sendiri.

Untuk kasus seperti itu, cara terbaik melakukan self healing adalah belajar untuk memaafkan dirinya sendiri. Tak dapat dipungkiri, tidaklah mudah untuk memaafkan diri sendiri.

Namun, dengan senantiasa belajar dan terus belajar agar mampu menerima diri secara perlahan-lahan, sehingga tercapai penyembuhan terbaik dan hidup bisa lebih tenang.

6. Berbicara dengan diri sendiri

Berbicara dengan diri sendiri juga membantu mencapai self healing. Mencoba untuk mengungkapkan apa yang sedang dirasakan, mencurahkan perasaan dinilai mampu untuk memahami diri sendiri dan senantiasa bersyukur dengan apa yang dimiliki.

7. Menulis secara ekspresif

Ketika cara self healing dengan berbicara dengan diri sendiri dinilai sulit, dapat dilakukan dengan menulis secara ekspresif.

Menulis secara ekspresif yang dimaksud adalah mencurahkan segala perasaan dan isi hati ke dalam sebuah tulisan yang bergantung pada imajinasi dan kreasi masing-masing orang.

Dengan begitu, secara perlahan-lahan mampu untuk memahami keadaan diri sendiri.

8. Memaknai masa lalu

Banyak luka batin yang berasal dari keadaan masa lalu. Padahal, sebenarnya masa lalu juga turut berperan pada masa depan atau masa yang kini sedang dijalani. Untuk itu, self healing terbaik adalah dengan lebih memaknai masa lalu.

Dengan cara mengubah pola pikir dan pandangan masa lalu serta menjadikan ia adalah bagian dari hidup yang dapat dipetik sebagai pengalaman hidup sekaligus pembelajaran di masa depan. Dengan begitu, ketika melangkah ke masa depan akan menjadi lebih ringan.

Temukan produk dan layanan Uwellness untuk berbagai kebutuhan Anda dan keluarga. Lakukan self healing bersama pakar dan coach bersertifikasi.